23/01/12

sekilas tentang CBP Corp Brigade Pembangunan IPNU

PENDIDIKAN DAN LATIHAN UTAMA DIKLATAMA
  
  • Pengertian :
Diklatama adalah pendidikan dan latihan yang memilki sasaran untuk memperkenalkan IPNU secara umum dan CBP pada khususnya kepada para anggota baru CBP yang sekaligus membangun komitmen dan watak kader dalam kebersamaan membangun bangsa.

  • Tujuan Diklatama CBP :
Membentuk watak dan rasa kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan dan masyarakat.
Membangun watak dengan mengembangkan nilai-nilai pengabdian pada kegiatan sosial kemanusiaan.
Menambah wacana tentang wawasan kebangsaan
Memahami Ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah
Memahami eksistensi IPNU
Memahami CBP
Memiliki rasa kepedulian dan kepekaan sosial yang tinggi

  • Peserta Diklatama CBP
Anggota IPNU
Usia 15 – 25 Tahun
Patuh dan Taat kepada organisasi IPNU & CBP

  • Pelaksana Diklatama :
Diklatama dilaksanakan oleh Dewan Komando Cabang atau Dewan Komando Anak Cabang dan diikuti maksimal 40 orang.

  • Materi Diklatama
Materi Ideologis     :
ASWAJA
Ke – NU – an
Ke – IPNU – an
Ke – CBP – an

Materi Wajib
Peraturan Baris – Berbaris dan Tata Laksana Upacara
Latihan dasar bela diri
Manajemen Perjalanan
Medical First Responder Basic
Pengetahuan SAR
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara
Pelestarian Alam dan Lingkungan hidup
Komunikasi dan kerjasama Tim
Sosiologi Pedesaan

Materi Teknis Lapangan
Basic Ropes (Dasar Tali Temali)
Prusicking dan Rappelling
Navigasi Darat I
Survival

  • Teknis Pelaksanaan :

Pra Acara :
Komandan Cabang menunjuk kepala Biro Diklat sebagai Komandan Pendidikan

Komandan Pendidikan membentuk struktur Operasi Diklatama

Komandan kesiswaan
Personal report tiap siswa
Evaluasi Psikologis siswa
Penegakan disiplin siswa
Motivator siswa

Staf Administrasi
Pembuatan Proposal
Pemberitahuan dan Perijinan kegiatan
Surat permohonan Fasilitator dan Narasumber
Penggandaan Materi dari Narasumber dan Instruktur
Formulir pendaftaran dan ID Card Peserta
Publikasi dan Dokumentasi
Laporan Hasil Operasi

Staf Logistik
Distribusi Proposal dan penggalian dana
Membuat Daftar Peralatan dan kebutuhan
Checking Konsumsi Siswa, Narasumber dan Instruktur
Transportasi Peserta
Uang Transport Narasumber

Staf Operasi
Survey Ploting Lokasi Operasi
Rencana Operasi (jadwal acara)
Metode dan Alur Operasi
Rute dan personel Operasi
Konfirmasi Narasumber dan Instruktur


RTL DIKLATAMA

  • Materi
Peraturan Baris Berbaris
Tata Laksana Upacara
Latihan Dasar Beladiri
Managemen Perjalanan
Medical First Responder
Search And Rescue
Basic Ropes
Prusicking & Rappelling
Navigasi Darat
Survival
ASWAJA
Alam dan Lingkungan hidup
Long March

  • Syarat Kecakapan Anggota Tingkat :KADET MUDA (KADDA)
Lulus Diklatama
Mengikuti latihan Rutin CBP minimal 6x
Mengikuti minimal 1 Kegiatan CBP berskup Ancab
Mengikuti minimal 1 Kegiatan IPNU berskup Ancab
Melaksanakan Long March dengan jarak tempuh minimal 25 km
Menyelenggarakan 1 kegiatan CBP di tingkat Peleton

  • Syarat Kecakapan Anggota Tingkat :KADET MADYA

Mengikuti latihan Rutin CBP minimal 10 kali, 3 x diantaranya Rapat
Menyelenggarakan minimal 1 kegiatan CBP berskup Ancab
Menyelenggarakan minimal 1 kegiatan IPNU berskup Ancab
Mengikuti Minimal 1 Kegiatan CBP berskup Cabang
Mengikuti Minimal 1 Kegiatan IPNU berskup Cabang
Melakukan Praktek di hadapan DKAC minimal 5 games Ice breaker tanpa alat.
Membimbing minimal 1 Personel CBP untuk mencapai tingkatan Kadet Muda

  • Syarat Kecakapan Anggota Tingkat : KADET UTAMA
Mengikuti latihan Rutin CBP minimal 15 kali, 5 x diantaranya Rapat
Mengikuti minimal 3 kegiatan CBP berskup Cabang
Mengikuti minimal 3 Kegiatan IPNU berskup Cabang
Menguasai minimal 8 games, 3 games diantaranya dengan alat sederhana
Melakukan Praktek (fasilitator) minimal 5 games dalam sebuah pelatihan Ancab
Membimbing minimal 1 Personel CBP untuk mencapai tingkatan Kadet Madya



PENDIDIKAN DAN LATIHAN MADYA (DIKLATMAD)

Pengertian :
Diklat Madya adalah pendidikan dan latihan yang memiliki sasaran untuk meningkatkan kualitas kader IPNU secara umum dan CBP khususnya kepada para anggota yang pernah melaksanakan tugas CBP dan memperkokoh komitmen kader dalam kebersamaanya membangun bangsa.

Tujuan Diklat Madya CBP
Menambah wacana dan membentuk watak pengabdian terhadap lingkungan dan masyarakat.
Menambah wacana dan membentuk watak dengan mengembangkan nilai-nilai pengabdian pada kegiatan sosial kemanusiaan.
Mampu mengidentifikasi dan memahami problem organisasi
Menyiapkan tenaga pelatih yang handal di tingkat cabang
Menyiapkan kader kader CBP yang  mampu menjadi konseptor dan generator organisasi

Peserta Diklatmad
Telah mengikuti Diklatama
Usia 17 – 27 tahun
Sehat jasmani dan rohani
Tidak pernah mempunyai catatan negatif pada organisasi
Patuh dan taat kepada organisasi CBP & IPNU

Pelaksanaan Diklat madya

Diklatmad dilaksanakan oleh Dewan Koordinator Wilayah atau Dewan Koordinator Cabang yang ditunjuk oleh DKW CBP.
Materi Diklatmad

Materi Ideologis
Ke-NU-an dan Aswaja
Ke-CBP-an

Materi Wajib
Komunikasi Massa
Pembangunan daerah
Pelestarian Alam dan Lingkungan Hidup
Manajemen Penanggulangan bencana
Analisa Realita dan sosial
Manajemen konflik

Materi Teknis
Search and Rescue (SAR)
Medical First Responder II (MFR II)


PENGEMBANGAN DIKLAT MADYA

  • TARUNA MUDA (TARDA)
Lulus Diklat madya
Menyelenggarakan minimal 2 kegiatan CBP berskup cabang
Menyelenggarakan minimal 2 kegiatan IPNU berskup Cabang
Mengikuti minimal 2 kegiatan CBP berskup Korda
Mengikuti minimal 2 kegiatan IPNU berskup Korda
Melaksanakan Praktek Fasilitator minimal 5 games dalam pelatihan Ancab
Membuat Presentasi Rencana Operasi kegiatan dihadapan tim DKC
Membimbing minimal 1 personel  CBP untuk mencapai tingkatan Kadet Utama

  • TARUNA MADYA (TARDYA)
Menyelenggarakan minimal 1 kegiatan CBP berskup KORDA
Menyelenggarakan minimal 1 kegiatan IPNU berskup KORDA
Mengikuti Minimal 1 kegiatan CBP berskup Wilayah
Mengikuti Minimal 1 kegiatan IPNU berskup Wilayah
Melaksanakan Praktek Fasilitator minimal 5 games dalam pelatihan Cabang
Membuat Presentasi Operasi Camp dan mempertahankan presentasinya dihadapan Tim DKW
Membimbing minimal 1 personel CBP untuk mencapai tingkatan Taruna Muda

  • TARUNA UTAMA (TARTAMA)
Menyelenggarakan minimal 2 kegiatan CBP berskup KORDA
Menyelenggarakan minimal 2 kegiatan IPNU berskup KORDA
Mengikuti Minimal 2 kegiatan CBP berskup Wilayah
Mengikuti Minimal 2 kegiatan IPNU berskup Wilayah
Melaksanakan Praktek Fasilitator minimal 6 games dalam pelatihan Korda
Membuat Presentasi Operasi Diklatama dan mempertahankan di depan tim Penguji DKW
Membuat Presentasi Rencana Operasi Strategis CBP Cabang (jangka 1 periode)
Membimbing minimal 1 personel CBP untuk mencapai tingkatan Taruna Madya



PENGEMBANGAN DIKLAT NASIONAL

  •  PRAWIRA MUDA (WIRADA)
Menyelenggarakan minimal 2 kegiatan CBP berskala Wilayah
Menyelenggarakan minimal 2 kegiatan IPNU berskala Wilayah
Mengikuti Minimal 2 kegiatan CBP berskala Nasional
Mengikuti Minimal 2 kegiatan IPNU berskala Nasional
Membuat Presentasi Operasi Diklat Madya dan mempertahankan di depan tim  penguji DKN

  • PRAWIRA MADYA (WIRADYA)
Menyelenggarakan minimal 4 kegiatan CBP berskala wilayah
Menyelenggarakan minimal 4 kegiatan IPNU berskala wilayah
Menyelenggarakan 2  kegiatan CBP berskala Nasional
Menyelenggarakan 2 kegiatan IPNU berskala Nasional
Membuat presentasi Rencana Operasi Strategis CBP Wilayah (jangka1 Periode)
Membuat presentasi Rencana Operasi Semesta CBP Wilayah (Jangka 3 Periode)

  • PRAWIRA UTAMA (WIRATAMA)
Presentasi Rencana Operasi Strategis CBP Nasional (jangka 2 tahun)
Membuat Presentasi Rencana Operasi Semesta CBP Nasional (Jangka 5 tahun)
Melaksanakan REN OPS STRA atas persetujuan DKN
Melaksanakan REN OPS STA atas persetujuan DKN

  • PRAWIRA

20/01/12

sistem dalam disiplin ilmu


Sistem 
berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah SEKUMPULAN BENDA YANG MEMILIKI HUBUNGAN DI ANTARA MEREKA.

Elemen dalam sistem
Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
  • Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
  • Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
  • Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.
  • Lingkungan, tempat di mana sistem berada.
Elemen sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
Jenis sistem
Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
  • Atas dasar keterbukaan:
    • sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya.
    • sistem tertutup.
  • Atas dasar komponen:
    • Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi.
    • Sistem non-fisik atau konsep, berisikan ide-ide.

15/01/12

materi saka

















SATUAN KARYA BHAYANGKARA

SATUAN KARYA PRAMUKA BHAYANGKARA
(SAKA BHAYANGKARA)


Satuan Karya Pramuka (Saka) Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.
Tujuan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah untuk mewujudkan kader-kader bangsa yang ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam Gerakan Pramuka.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Anggota Saka Bhayangkara terdiri atas :
  • Peserta didik :
  1. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
  2. Pramuka Penggalang yang berminat di bidang Kebhayangkaraan dan memenuhi syarat tertentu.
  • Anggota dewasa :
  1. Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka
  2. Instruktur Saka Bhayangkara
  3. Pimpinan Saka Bhayangkara
  • Pemuda yang berusia 14-25 tahun bukan anggota Gerakan Pramuka dapat menjadi calon Saka Bhayangkara, dengan ketentuan satu bulan setelah terdaftar sebagai calon anggota Saka Bhayangkara, telah menjadi anggota salah satu Gugusdepan terdekat.
Syarat menjadi Anggota Saka Bhayangkara :
  1. Menyatakan keinginan untuk menjadi anggota Saka Bhayangkara, secara sukarela dan tertulis.
  2. Bagi pemuda calon anggota Gerakan Pramuka, telah mendapat ijin dari orang tuanya/walinya, dan bersedia menjadi anggota gugusdepan Pramuka setempat/terdekat.
  3. Bagi Pramuka Penegak, Pandega, dan Penggalang diharapkan menyerahkan izin tertulis dari pembina satuan dan pembina gugusdepannya, dan tetap menjadi anggota gugusdepan asalnya.
  4. Bagi Pramuka Penggalang telah memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Penggalang terap.
  5. Bagi Pamong Saka Bhayangkara sedikitnya telah mengikuti Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar.
  6. Bagi instruktur Saka Bhayangkara bersedia secara sukarela memberikan pengetahuan, keterampilan dan kecakapan dibidang kebhayangkaraan kepada anggota Saka Bhayangkara.
  7. Sehat jasmani dan rohani serta dengan sukarela sanggup mentaati segala ketentuan yang berlaku.
Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
  1. Krida Ketertiban Masyarakat
  2. Krida Lalu Lintas
  3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
  4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP)
Krida Ketertiban Masyarakat, terdiri atas 4 SKK
  1. SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman
  2. SKK Pengamanan Lingkungan Kerja
  3. SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah
  4. SKK Pengamanan Hukum
Krida Lalu Lintas, terdiri atas 3 SKK :
  1. SKK Pengetahuan Perundang-undangan/Peraturan Lalu Lintas
  2. SKK Pengaturan Lalu Lintas
  3. SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, mempunyai 7 SKK :
  1. SKK Pencegahan Kebakaran
  2. SKK Pemadam Kebakaran
  3. SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran
  4. SKK Pengenalan Kerawanan Kebakaran
  5. SKK Pencurian
  6. SKK Penyelamatan
  7. SKK Pengenalan Satwa
Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP), mempunyai 5 SKK :
  1. SKK Pengenalan Sidik Jari
  2. SKK Tulisan Tangan dan Tanda Tangan
  3. SKK Narkotika dan Obat-Obatan
  4. SKK Uang Palsu
  5. SKK Pengamanan Tempat Kejadian Perkara
Hasil yang diharapkan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah agar para aanggota Gerakan Pramuka :
  1. Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan keterampilan serta pengalaman dalam bidang kebhayangkaraan.
  2. Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hokum dan norma social yang berlaku dalam masyarakat
  3. Memiliki sikap, kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal serta menanggulangi timbulnya setiap kejadian kamtibmas.
  4. Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tanggap dan penyesuaian terhadap setiap perubahan dan dinamika social di lingkungannya.
  5. Mamou memberikan latihan tentang pengetahuan kamtibmas kepada para anggota Gerakan Pramuka di Gugusdepannya.
  6. Mampu menyelenggarakan pengamanan lingkungan serta secara swakarsa, swadaya dan swasembada, serta secara nyata yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat lingkungannya.
  7. Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi di lingkungannya untuk kemudian segera menyerahkan kepada Polri.
Mampu membantu Polri dalam pengamanan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta bersedia menjadi saksi.